Rubrik : Sektor_Profil
Halaman : 2 halaman
Catatan : Foto Tono Dzaki, Suasana Creative Boutique, suasana perekaman jingle
===============================================================
Tono Dzaki, Pemilik Creative Boutique
Penjualan produk yang terus meningkat adalah dambaan setiap produsen. Hal termudah yang bisa dilakukan seorang
produsen yang ingin meningkatkan
penjualan produknya adalah meminta bantuan dari orang lain untuk membuatkan
iklan di televisi ataupun radio, salah satu pendukung dalam sebuah iklan televisi
ataupun radio adalah jingle, seperti
yang dilakukan Tono Dzaki, sang kreator yang telah terbukti mampu menciptakan
puluhan iklan televisi dan radio yang sukses membantu meningkatkan penjualan
produk secara signifikan, hingga mampu mendapatkan omset hingga Rp 85 juta per
bulan dengan keuntungan hingga 85%. Bagaimana prospek usahanya?.
Pengalamannya
dalam dunia advertising sudah diperoleh Tono Dzaki sejak masuk kuliah di
Uiversitas Negeri Surakarta (UNS)
Sebelas Maret, Solo. Pada waktu kuliah ia mengambil
jurusan sosiologi, dalam matakuliahnya ada mata kuliah komunikasi, dari mata
kuliah itulah ia banyak menyerap pelajaran bagaimana cara berkomunikasi
sehingga orang akan tertarik dengan apa yang kita bicarakan dan terus menerus
menyimaknya. Setelah lulus kuliah pada tahun 1992, pria yang kerap disapa Tono
ini langsung hijrah ke Jakarta dan terjun ke dalam dunia advertising sebagai penulis naskah
iklan, selain itu bakatnya dalam bermusik pun banyak dipakai untuk mengisi
sebuah iklan yang ditayangkan baik di media televisi maupun radio.
Berkat
keahliannya tersebut ia pun dipercaya untuk menjabat sebagai kreatif direktur
di Pentatama
advertising di kawasan pondok indah, Jakarta Selatan. Melihat adanya peluang
yang besar untuk usaha ini ditambah banyaknya pengalaman yang ia dapat sebagai
penulis naskah dan keahliannya dalam bermusik kemudian pada tahun 2000 ia pun
memutuskan untuk keluar dan membuka sendiri usaha jasa pembuatan jingle iklan di televisi ataupun radio.
Pertama
memulai usaha ini, tak tanggung-tanggung Tono menggelontorkan modal sebesar Rp
100 juta yang ia gunakan untuk membeli seperangkat komputer dengan spec tertinggi menggunakan RAM 8 giga dan VGA dx11. dengan harga Rp
10 juta, untuk membeli peralatan musik seperti gitar, organ, dan sisanya ia
gunakan untuk persiapkan menggarap proyek yang ditanganinya ketika ada klien
yang akan menggunakan jasanya.
Sedangkan untuk tempat usaha ia memanfaatkan rumah
sebagai studio rekaman. Menurut Tono, usaha ini bisa dijalankan di rumah
asalkan tersedia peralatan yang mendukung untuk membuat sebuah jingle seperti komputer dan lainnya.
Untuk lebih mengingatkan dirinya kepada para klien maka ia memberi brand
terhadap usahanya ini dengan brand Tono Dzaki Creative Boutique. “Dari mulai ide, bikin musik, audio, visual, saya tangani, tujuan akhir
marketing komunikasi adalah tambah lakunya suatu produk, apakah setelah 4 bulan
beriklan ada peningkatan atau tidak, kalo ada saya sukses” jelasnya.
Berkat pengalaman pertamanya membuat jingle sebuah produk stabilo di stasiun
televisi yang sukses mendongkangkrak penjualan produk tersebut, hingga saat ini
sudah banyak klien yang datang
kepadanya untuk dibuatkan jingle
dengan harapan produk dapat terjual cepat dan mendongkrak omset.
Jasa. Jasa yang
ditawarkan Tono Creative Boutique sebenarnya berkaitan dengan dunia advertising
pertelevisian ataupun radio, mulai dari pembuatan naskah iklan, sutradara
iklan, produser iklan, hingga pembuatan iklan secara utuh baik audio maupun
visual. Namun dari sekian jasa yang ditawarkan, diakui Tono jasa pembuatan jingle sangat laku karena dalam setiap
iklan ataupun membuat backsound film
kebanyakan orang menginginkan background
musik untuk mengisi dialog ataupun lagu, akan tetapi jika klien ingin menghendaki pembuatan iklan secara menyeluruh Tono siap
membantu membuatkan iklan sebagaimana yang ada di layar televisi.
Menurut
Tono, dalam pembuatan jingle
sebenarnya ada dua jenis alat yang selama ini ia pakai untuk membuat jingle, pertama yaitu jenis jingle digital yaitu alat yang digunakan
untuk membuat jingle adalah murni
dengan komputer, Tono akan memanfaatkan software-software
yang ada dalam sebuah komputer untuk meng-arrangement sebuah lagu atau musik, kelebihan dari musik komputer adalah kita bisa
memvisualisasikan apa yang kita mainkan baik berupa sinyal audio (headroom) atau berupa data Musical
Instrument Digital Interface (MIDI). Software yang digunakan Tono dalam membuat
jingle ini yaitu Proteus dan Nuendo. proteus memiliki
kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital maupun analog
maupun gabungan keduanya, Mendukung simulasi yang menarik dan simulasi secara grafis, software
ini bagus digunakan untuk desain rangkaian mikrokontroller. Nuendo adalah softwere untuk merekam dan
mengedit audio secara jelas dan proses pengeditan dengan menggunakan nuendo
juga terbilang sangat kumplit dan simpel.
Dan yang kedua adalah jingle pure accoustic, yaitu alat yang
digunakan untuk membuat jingle dengan
alat musik asli seperti gitar, drum, organ, bass, dll. Kelebihan dari pure accoustic ini lebih menekankan pada
kemurnian alat musik asli sehingga suara yang dihasilkan terasa lebih ngejreng.
Hingga
saat ini sudah puluhan jingle yang ia
ciptakan untuk pemesan diseluruh indonesia bahkan sampai negeri jiran Malaysia. Sudah puluhan jingle yang ia ciptakan untuk mengisi
sebuah iklan produk buatan malaysia yang mempercayakan Tono untuk membuat jinglenya, Ciri khas jingle yang dibuat Tono adalah semakin
sering diputar maka semakin enak untuk
didengar, sehingga membuat orang tak sadar ingin ikut menyenandungkannya.
Salah
satu jingle yang ia ciptakan yaitu Cucur Adabi bahkan menjadi hit di malaysia dan
sering dinyanyikan oleh anak-anak dan orang dewasa di sana. Selain itu, di
indonesia juga banyak perusahaan yang menggunakan jasa jingle kepadanya, seperti jingle
untuk iklan helm BMC, MDS proyector helmet, kacang dua kelinci, obat nyamuk hit
magic, obat nyamuk bakar, kacang koroku, bumbu nasi goreng, kopi, biskuit,
crakers, dan lain-lain.
Selain jingle produk, ia juga membuat jingle untuk corporat seperti corporat samora group. Jingle ini berisi tentang rasa kecintaan para pegawai terhadap
perusahaannya sehingga musik yang ia memutuskan untuk memakai seriosa dengan
musiknya orkestra.
Ada
beberapa kiat-kiat sukses dalam pembuatan jingle
yang dilakukan Tono selama ini diantaranya terletak pada penyesuaian musik yang
ia arrangement dengan produk yang
diiklankan, misalkan kalau kita membuat jingle
untuk produk yang menyasar kalangan menengah ke bawah maka kita akan memilih
jenis musik yang sesuai seperti musik dangdut untuk dijakdikan jinglenya, untuk iklan atau jingle produk yang menyasar kalangan
menengah ke atas maka kita pilih jenis musik yang klasik misalnya seriosa,
jass, ataupun bluss.
Selain
itu segmentasi usia juga sangat menentukan dalam jingle produk seperti produk yang menyasar kalangan anak muda maka
jenis musiknya juga disesuaikan berdasarkan selera anak muda seperti Rock, Pop
dan sebagainya. Selain memahami pengetahuan tentang semua jenis musik sebaiknya
kita juga harus dimiliki kemampuan untuk membuat lirik lagu yang kiranya bisa
dikenang orang setelah orang mendengarkan jingle
yang kita buat.
Tahapan. Untuk membuat suatu jingle
ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh tono sehingga jingle
tersebut fix. Tahap pertama adalah
konsultasi klien. Ketika ada klien yang datang untuk meminta jasanya dalam
membuatkan jingle iklan maka klien
akan diminta untuk menjelaskan hal yang ditekankan terhadap produk atau
perusahaan yang ingin dibuatkan jingle.
Kalau yang diinginkan adalah jingle
produk maka klien harus menjelaskan kelebihan dari produk tersebut, kemudian
juga harus dijelaskan kalangan yang akan disasar dari produk tersebut, apakah
kalangan anak-anak, remaja ataukah dewasa atau juga kalangan menengah ke bawah
atau menengah ke atas.
Setelah
konsep materi iklan selesai kemudian dalam waktu satu sampai dua minggu Tono
akan mencari inspirasi untuk membuat jingle,
apakah jingle tersebut akan diisi
dengan musik atau juga ditambah dengan beberapa lirik atau percakapan. Setelah
inspirasi didapatkan kemudian Tono membuat musik dan lirik ia akan meng- arrangement. “Prinsip utama dalam membuat
jingle adalah harus menyukai semua
jenis musik dan mempunyai bakat penulis atau kreator, karena jingle sendiri terdiri dari musik dan lirik”
Paparnya.
Dalam
membuat jingle, Tono memberikan satu,
dua atau tiga jingle yang ia buat
untuk satu produk yang akan klien iklankan, sehingga klien dapat memilih jingle mana yang akan dipakai untuk
produknya.
dalam membuat jingle dengan menggunakan
softwere pertama adalah menentukan dulu softwere yang akan dipakai untuk
merekam, biasanya dengan menggunakan Nuendo walaupun ada softwere lain seperti cubase, Protools, Sonar, Studio One dan lainnya, akan
tetapi Tono saat ini lebih suka menggunakan Nuendo. Untuk membuat jingle dengan
softwere, Tono cukup menggabungkan beberapa not-not dalam softwerenya sehingga
terjadi nada lagu atau musik yang selaras dengan keinginannya. Sedangkan untuk
membuat jingle mdengan accoustik, Tono merekan satu persatu alat musik yang ia
mainkan seperti gitar, bass, ataupun piano, kemudian ia akan menggabungkan
suara masing-masing alat musik tersebut ke dalam satu nada lagu atau musik. Mempunyai satu karyawan yang bertugas untuk
membantunya mempersiapkan alat musik ataupun membantu mengarransemen musik.
Tarif. Dalam mematok tarif pembuatan jingle,
tono memberikan dua harga antara jingle
di radio dan jingle di televisi.
Untuk jingle di radio tono mematok
harga sebesar Rp 15 juta, dari harga tersebut klien akan mendapatkan jingle dengan durasi waktu 60 detik,
harga tersebut juga bisa akan naik lagi jika klien menginginkan jingle yang dibuat menggunakan musik
orkestra atau tambahan artis papan atas untuk menyanyikan lirik yang ada dalam jingle tersebut. Sedangkan untuk jingle di televisi Tono mematok harga
mulai dari Rp 20 juta. dari harga tersdebut klien akan mendapatkan jingle dengan durasi waktu 15 detik dan
durai waktu 60 detik. Harga tersebut juga bisa akan naik jika klien
menginginkan jingle yang dibuat
menggunakan musik orkestra atau tambahan artis papan atas untuk menyanyikan
lirik yang ada dalam jingle tersebut.
Untuk
proses pembayaran klien harus membayar down payment (DP) terlebih dahulu
sebesar 50% dari total harga yang sudah di sepakati. Selain itu, untuk
berlanjut ke iklan visual tono membagi kepada beberapa termin pembayaran sesuai
kebutuhan budget yang dibutuhkan untuk membuat iklan. Satu iklan di televisi
dengan menggunakan audio visual tarif yang patok oleh tono minimal sebesar Rp
80 juta untuk durasi waktu 30 detik dan 60 detik.
Dalam pembuatan jingle dengan musik seriosa dia
langsung mendatangkan ahlinya seperti Christoper
Abimanyu, dan lainnya sesuai permintaan
klien.
Prospek. Usaha pembuatan jingle
menurut Tono sangatlah menjanjikan dan mempunyai prospek yang sangat bagus,
karena semakin banyak orang akan tahu manfaat jingle bukan hanya untuk mengisi iklan tetapi juga untuk simbol dan
ciri khas profil suatu produk atau perusahaan. Jingle akan terus berkembang bukan hanya lewat media televisi
ataupun radio tetapi juga nantinya akan bisa dikembangkan melalui media
jejaring sosial seiring dengan bertahnya gadget-gadget yang semakin canggih.
Sedangkan
mengenai persaingan selama ini memang banyak priduction hause yang mempunyai
usaha dalam pembuatan jingle akan
tetapi kembali lagi bahwa kreatifitas dan ide sangatlah menentukan terhadap
usaha ini, sehingga persaingan bisa diatasi dengan cara mengembangkan bakat dan
kreatifitas untuk lebih maju dan mencari link untuk mendapatkan klien.
Strategi pemasaran. Dalam menggaet klien, sejak awal usaha dimulai, Tono melakukan
pemasaran dengan memanfaatkan media online dengan membuat website www.ceritaiklansuskses.com.
selain melakukan pemasaran dengan media online
banyak klien tono yang datang juga
sudah mengetahuinya dari informasi mulut ke mulut.
Sistem rekomendasi dari klien juga
sangat mendukung untuk memperbesar usaha tersebut, sehingga kepuasan dari satu
pelanggan sangat membantu dalam membuka jaringan kepercayaan klien yang baru
untuk ikut serta menggunakan jasa yang Tono tawarkan karena target pasarnya
adalah menengah ke atas, maka tono banyak merekomendasikan kepada para
pengusaha yang mempunyai produk untuk membuat jingle sebagai sarana untuk meningkatkan omset penjualan.
Kendala. Dari pertama menjalankan usaha ini, tono tidak mempunyai kendala yang
cukup serius karena semua pekerjaan yang ia jalankan selama ini merupakan
hobynya. Akan tetapi permasaahan biasanya datang dari hal kepercayaan klien
mengenai jenis musik yang dijadikan jingle.
Namun setelah diberikan penjelasan oleh tono maka klien akan setuju terhadap
jenis musik yang digunakannya dan banyak terbukti dari jenis musik jinglenya banyak klien yang merasa puas
dan setuju terhadap pilihan jenis musik tersebut dan penjualan produk klien pun
banyak mengalami peningkatan.
Obsesi. Bagi Tono, iklan bukan hanya sekedar sebuah bisnis tetapi juga terdapat
solusi untuk dimensi sosial. Ketika iklan sukses dengan adanya peningkatan
omset penjuaan produk, maka kesejahteraan karyawan juga akan semakin terasa, selain
itu jika produk yang diiklankan adalah produk petani, maka petani juga mendapatkan
manfaat dari hasil yang ditanamnya, sehingga semua dimensi ekonomi bisa tambah
berkembang.
Kedepan
ia ingin membantu sebanyak mungkin produk asli indonesia eksis dan sukses
menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. “pengusaha-pengusaha produk di
indonesia terutama yang lokal belum menganggap promosi komusikasi itu penting,
jadi hanya membuat barang dan belum ada promosi untuk mereka padahal kualitas
produk sangatlah bagus tapi karena tidak terkomusikasikan maka tidak terkenal
makanya orang tidak mengenal”. Jelas pria kelahiran Tasikmalaya ini. Sundoro
Perhitungan
Usaha dan Asumsi Pendapatan Tono
Dzaky Creative Boutique Per Bulan:
Modal Awal Usaha
(2000) Rp 100.000.000
Perlengkapan alat musik Rp
15.000.000
Peralatan dan perlengkapan
lain-lain Rp 15.000.000
(untuk membeli komputer dengan spec tertinggi,)
Sisanya untuk persiapan menggarap projek apabila dibutuhkan artis untuk
mengisi suara jingle Rp
70.000.000
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
= = = = = =
Pengeluaran Per Bulan Rp 13.000.000
Gaji mitra freelance Rp 5.000.000
Listrik, internet, telepon Rp 3.000.000
Transportasi Rp
5.000.000
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
= = = = = =
Omset per Bulan Rp 85.000.000
Keuntungan Bersih (85% dari
Omset ) Rp 72.000.000
(Omset - Biaya Pengeluaran)
= Keuntungan
(Rp 85.000.000 - Rp
8.000.000) = Rp 72.000.000
Info lebih lanjut
dapat menghubungi:
Telp: 081291256986
Pin BB :21DF72CF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar